6.1. Ekaristi atau Misa
51. Dalam Ekaristi misteri wafat dan kebangkitan Tuhan dihadirkan bagi
kita sekarang ini. Di situ Yesus menghadirkan kurban salib-Nya kepada
Bapa surgawi dan kita dapat ambil bagian di dalam Kurban Salib itu
secara sakramental. Dalam Ekaristi itu pula kita beljumpa dengan Yesus
secara pribadi dalam rupa roti. Dengan menyambut komuni, kita menyambut
Yesus pribadi. Dengan makan Tubuh-Nya dengan iman dan dengan hormat,
kita akan diproses oleh-Nya menjadi semakin serupa dengan Dia. Ekaristi
juga merupakan makanan rohani kita untuk terus tumbuh dalam
persatuanhdengan Tuhan.
52. Persiapkan dirimu baik-baikKuntuk setiap Perayaan Ekaristi, sehingga
engkau menyambut Yesus dalam hatimu dengan kerinduan yang besar.
Semakin baik persiapanmu dan kerinduanmu akan Yesus, semakin banyak
rahmat yang akan mengalir ke dalam dirimu dan engkau akan semakin tumbuh
dalam pengenalan akan Yesus Kristus. Sekaligus engkau juga akan
dijadikan semakin kuat dalam iman dan kasih.
53. Rayakan Ekaristi dengan penuh perhatian dan dengan penuh kerinduan.
Dengan menyambut komuni engkau dipersatukan dengan Yesus sendiri. Daya
hidup-Nya akan mengalir ke dalam dirimu dan dengan demikian
perlahanlahan engkau akan diubah ke dalam diri-Nya, menjadi semakin
serupa dengan Dia. Sesudah komuni hendaknya hening sejenak, jangan
menyanyi, tetapi berbicaralah dengan Yesus dalam hatimu. Inilah saat
kemesraan dengan Tuhan Yesus. Bila tidak mungkin ikut dalam perayaan
Ekaristi atau Misa, hendaknya engkau melakukan apa yang disebut komuni
rohani, yaitu merindukan kehadiran Yesus dalam hatimu, seolah-olah
engkau menyambut-Nya dalam Misa.
6.2. Sakramen Tobat
54. Hendaknya engkau mengaku dosa secara tearatur,misalnya sebulan
sekali supaya hubunganmu dengan Yesus tetap teljaga baik. Dalam
pengakuan hendaknya engkau menyadari, bahwa imam hanya mewakili Yesus
untuk memberikan pengampunan kepadamu, sehingga hubunganmu dengan Yesus
semakin mesra. Dengan mengaku dosa secara jujur, engkau juga akan
mendapat rahmat untuk mengatasi kelemahan-kelemahanmu.
55. Dalam mengaku dosa jangan terlalu memandang pribadi imamnya, melainkan Yesus sendiri yang hadir dalam dirinya. Yesuslah yang
hadir
dalam dirinya. Yesuslah yang memberi dia kuasa untuk mengampuni dosamu
lewat Gereja-Nya. Kalau seorang imam berdosa dia tidak dapat mengampuni
diri sendiri, melainkan dia harus mengaku kepada imam lain, namun ia
senantiasa dapat mengampuni dosamu bila engkau mengaku kepadanya.
56. Pengakuan dosa juga akan menyadarkan kita akan kerapuhan kita
sendiri, serta ketergantungan kita kepada Allah dan membantu kita tumbuh
dalam kerendahan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anad Sopan,Kami pun Segan . . . !