Selamat datang di Blog Gereja Katolik Sampit - Keuskupan Palangkaraya - Kalimantan Tengah

Halaman

Senin, 15 Juli 2019

STATUTA

KOMUNITAS TRITUNGGAL MAHAKUDUS

I. CIRI DAN TUJUAN

01. Keanggotaan dapat mencakup orang-orang yang telah berkeluarga,yang belum terikat dalam hidup berkeluarga ataupun yang membaktikan diri dalam hidup selibat. Semua anggota, apapun statusnya, saling mengenali satu sama lain sebagai saudara dan saudari, yang bersama-sama dipanggil untuk mengejar kesucian hidup dan untuk mewartakan Injil. Untuk itulah mereka membentuk Persekutuan Hidup ini dan berjanji untuk saling membantu dalam kerangka Komunitas.

Mereka dipanggil untuk mengalami Kasih Allah yang melampaui segala pengertian. Sebagai jawaban atas Kasih Allah ini mereka dipanggil untuk menghayati dengan sungguh-sungguh panggilan dasar setiap orang Kristen: “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu” (Mrk.l2:30). Karena mereka mengasihi Allah, mereka juga mau mengasihi sesama seperti Yesus telah mengasihi mereka.

02.Setelah diperbaharui dan dikuatkan oleh Pengalaman Kasih Allah, mereka dipanggil untuk membentuk suatu persaudaraan yang sehati sejiwa (Bdk. Kis.2:41-42). Kasih Persaudaraan haruslah mewarnai kehidupan Komunitas, sehingga mereka menjadi sehati sejiwa dan dengan demikian orang tahu bahwa mereka itu benar benar Murid Kristus (bdk.Yoh. 13:35).

03.Komunitas bertujuan membentuk anggota-anggotanya menjadi:
1. Murid-murid Kristus yang sejati, yang mengenal Allah secara pribadi dan yang menjadikan Yesus pusat hidup mereka.
2. Orang-orang Katolik yang penuh iman dan Roh Kudus, yang bersandar pada Sabda Allah dan yang terbuka terhadap karya dan karunia Roh Kudus dalam segala bentuknya.

3 Saks-saksi Kristus yang meyakinkan. yang dapat memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus dalam lingkungan hidupnya masmg-masmg. sesuai dengan bakat dan karunianya masingmasing.

4 Orang-orang Katolik yang dewasa, yang dapat mempertanggung-jawabkan imannya secara dewasa.

04.Di samping itu Komunitas juga ingin mendidik dan membina para anggotanya agar supaya mereka:
l. Memiliki semangat pelayanan yang sejati

2. Memberikan pelayanan terpadu dibawah bimbingan Uskup setempat, dalam pelbagai bentuknya, sesuai dengan kebutuhan Gereja dan Karisma yang diberikan Tuhan kepada mereka.
3. Menjadi sungguh-sungguh mampu dan trampil dalam bidang mereka masing-masing, sehingga pelayanan mereka sungguh-sungguh bermanfaat bagi umat Allah dan dapat dipertanggung-jawabkan.

II. SPIRITUALITAS

05. KTM dalam hidup dan karyanya berinspirasi, bahkan dijiwai oleh Spiritualitas Pembaharuan Hidup Dalam Roh, namun lebih dilihat dari segi teologisnya, artinya:

1. Dalam hidup dan karyanya, KTM bergantung seluruhnya dari Roh Kudus dan Kuasa-Nya.
2. Kesadaran akan ketergantungan ini diperolehnya lewat suatu Pengalaman Roh Kudus yang biasanya diperoleh dalam Pencurahan Roh.
3. Khususnya dalam pelayanannya, KTM mempergunakan karunia-karunia Roh Kudus yang dianugerahkan Allah kepadanya. Tanpa kamnia-kamnia ini KTM tidak akan mampu enjalankan pelayanannya.
4. Pembaharuan Hidup Dalam Roh ini dihayatinya sebagai orang Katolik yang sejati, dalam kesatuan dengan seluruh Gereja di bawah bimbingan Uskup setempat. KTM ingin menjadi seutuhnya Katolik dan seutuhnya terbuka terhadap karya dan karunia-kamnia Roh Kudu

06. Spiritualitas Karmel menjiwai hidup dan karya-Komunitas, khususnya membantu melihat dengan jelas tujuan yang harus dicapai. serta membantu dalam pejalanan menuju kepada Allah.

KTM bernaung di bawah perlindungan Bunda Maria, Bunda Allah, serta menyerahkan diri kepada kasih keibuannya. Dibentuk oleh Roh Kudus sendiri, Maria merupakan teladan iman yang besar dan kerendahan hati yang mendalam. Dalam roh dan jiwanya ia terarah seluruhnya kepada kehendak Allah: “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu” (Luk. 1:38).

KTM bernaung di bawah perlindungan Nabi Elia. Elia adalah insan Allah yang senantiasa hidup di hadirat Allah dan segala kegiatannya didorong oleh kehendak Allah.

Lewat bimbingan para tokoh besar Karmel, seperti Santa Teresa Avila, Santo Yohanes Salib, Santa Theresia Lisieux, dll, KTM dibawa kepada penghayatan lebih mendalam akan hidup kristiani dan rohaninya. Mereka mengajarkan lorong-lorong yang harus ditempuh dan bahaya-bahaya yang harus dihindari dan menerangi pejalanan menuju kepada Allah.

III. VISI dan MISI

07. Secara singkat Visi Misi KTM dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dalam kuasa Roh Kudus mengalami dan menghayati sendiri kehadiran Allah yang penuh kasih dan menyelamatkan sampai pada persatuan cinta kasih serta membawa orang lain kepada pengalaman yang sama.

Para anggota KTM harus bersandar pada kuasa Roh Kudus dan harus membuka diri terhadap pengalaman kehadiran Allah. Pengalaman itu harus terus diperdalam sampai pada persatuan cinta kasih dengan Allah. Sementara itu, sambil berjalan menuju kesempurnaan cintakasih, para anggota KTM dipanggil untuk membawa orang lain kepada pengalaman yang membahagiakan dan mengubah segalanya itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anad Sopan,Kami pun Segan . . . !