KOMUNITAS TRITUNGGAL MAHAKUDUS
I. CIRI DAN TUJUAN
01. Keanggotaan dapat mencakup orang-orang yang telah berkeluarga,yang belum terikat dalam hidup berkeluarga ataupun yang membaktikan diri dalam hidup selibat. Semua anggota, apapun statusnya,
saling mengenali satu sama lain sebagai saudara dan saudari, yang
bersama-sama dipanggil untuk mengejar kesucian hidup dan untuk mewartakan Injil. Untuk itulah mereka membentuk Persekutuan Hidup ini
dan berjanji untuk saling membantu dalam kerangka Komunitas.
Mereka dipanggil untuk mengalami Kasih Allah yang melampaui segala
pengertian. Sebagai jawaban atas Kasih Allah ini mereka dipanggil untuk
menghayati dengan sungguh-sungguh panggilan dasar setiap orang Kristen:
“Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu”
(Mrk.l2:30). Karena mereka mengasihi Allah, mereka juga mau mengasihi
sesama seperti Yesus telah mengasihi mereka.
02.Setelah diperbaharui dan dikuatkan oleh Pengalaman Kasih Allah,
mereka dipanggil untuk membentuk suatu persaudaraan yang sehati sejiwa
(Bdk. Kis.2:41-42). Kasih Persaudaraan haruslah mewarnai kehidupan
Komunitas, sehingga mereka menjadi sehati sejiwa dan dengan demikian
orang tahu bahwa mereka itu benar benar Murid Kristus (bdk.Yoh. 13:35).
03.Komunitas bertujuan membentuk anggota-anggotanya menjadi:
1. Murid-murid Kristus yang sejati, yang mengenal Allah secara pribadi dan yang menjadikan Yesus pusat hidup mereka.
2. Orang-orang Katolik yang penuh iman dan Roh Kudus, yang bersandar
pada Sabda Allah dan yang terbuka terhadap karya dan karunia Roh Kudus
dalam segala bentuknya.
3 Saks-saksi Kristus yang meyakinkan. yang dapat memberikan kesaksian
tentang Yesus Kristus dalam lingkungan hidupnya masmg-masmg. sesuai
dengan bakat dan karunianya masingmasing.
4 Orang-orang Katolik yang dewasa, yang dapat mempertanggung-jawabkan imannya secara dewasa.
04.Di samping itu Komunitas juga ingin mendidik dan membina para anggotanya agar supaya mereka:
l. Memiliki semangat pelayanan yang sejati
2. Memberikan pelayanan terpadu dibawah bimbingan Uskup setempat, dalam
pelbagai bentuknya, sesuai dengan kebutuhan Gereja dan Karisma yang
diberikan Tuhan kepada mereka.
3. Menjadi sungguh-sungguh mampu dan trampil dalam bidang mereka
masing-masing, sehingga pelayanan mereka sungguh-sungguh bermanfaat bagi
umat Allah dan dapat dipertanggung-jawabkan.
II. SPIRITUALITAS
05. KTM dalam hidup dan karyanya berinspirasi, bahkan dijiwai oleh
Spiritualitas Pembaharuan Hidup Dalam Roh, namun lebih dilihat dari segi
teologisnya, artinya:
1. Dalam hidup dan karyanya, KTM bergantung seluruhnya dari Roh Kudus dan Kuasa-Nya.
2. Kesadaran akan ketergantungan ini diperolehnya lewat suatu Pengalaman
Roh Kudus yang biasanya diperoleh dalam Pencurahan Roh.
3. Khususnya dalam pelayanannya, KTM mempergunakan karunia-karunia Roh
Kudus yang dianugerahkan Allah kepadanya. Tanpa kamnia-kamnia ini KTM
tidak akan mampu enjalankan pelayanannya.
4. Pembaharuan Hidup Dalam Roh ini dihayatinya sebagai orang Katolik
yang sejati, dalam kesatuan dengan seluruh Gereja di bawah bimbingan
Uskup setempat. KTM ingin menjadi seutuhnya Katolik dan seutuhnya
terbuka terhadap karya dan karunia-kamnia Roh Kudu
06. Spiritualitas Karmel menjiwai hidup dan karya-Komunitas, khususnya
membantu melihat dengan jelas tujuan yang harus dicapai. serta membantu
dalam pejalanan menuju kepada Allah.
KTM bernaung di bawah perlindungan Bunda Maria, Bunda Allah, serta
menyerahkan diri kepada kasih keibuannya. Dibentuk oleh Roh Kudus
sendiri, Maria merupakan teladan iman yang besar dan kerendahan hati
yang mendalam. Dalam roh dan jiwanya ia terarah seluruhnya kepada
kehendak Allah: “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut
perkataan-Mu” (Luk. 1:38).
KTM bernaung di bawah perlindungan Nabi Elia. Elia adalah insan Allah
yang senantiasa hidup di hadirat Allah dan segala kegiatannya didorong
oleh kehendak Allah.
Lewat bimbingan para tokoh besar Karmel, seperti Santa Teresa Avila,
Santo Yohanes Salib, Santa Theresia Lisieux, dll, KTM dibawa kepada
penghayatan lebih mendalam akan hidup kristiani dan rohaninya. Mereka
mengajarkan lorong-lorong yang harus ditempuh dan bahaya-bahaya yang
harus dihindari dan menerangi pejalanan menuju kepada Allah.
III. VISI dan MISI
07. Secara singkat Visi Misi KTM dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dalam kuasa Roh Kudus mengalami dan menghayati sendiri kehadiran Allah
yang penuh kasih dan menyelamatkan sampai pada persatuan cinta kasih
serta membawa orang lain kepada pengalaman yang sama.
Para anggota KTM harus bersandar pada kuasa Roh Kudus dan harus membuka
diri terhadap pengalaman kehadiran Allah. Pengalaman itu harus terus
diperdalam sampai pada persatuan cinta kasih dengan Allah. Sementara
itu, sambil berjalan menuju kesempurnaan cintakasih, para anggota KTM
dipanggil untuk membawa orang lain kepada pengalaman yang membahagiakan
dan mengubah segalanya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anad Sopan,Kami pun Segan . . . !