Selamat datang di Blog Gereja Katolik Sampit - Keuskupan Palangkaraya - Kalimantan Tengah

Halaman

Sabtu, 06 Juli 2019

2. Hidup di hadirat Allah

24. Hidnp di hadirat Allah ni, bila disertai dengan penyang kalan diri dan kelepasan,merupakan jalan utama kehidupan kita menuju persatuan dengan Allah. Tentu saja hidup di hadirat Allah ini mengandaikan iman, harapan dan kasih. Karena itu hidup di hadirat Allah sungguhsungguh adalah jalan pendek menuju persatuan dengan Allah.

25. Hidup di hadirat Allah berarti menoargai AllangL di atas segala sesuatu dan hidup bagi Dia dan bagi rencana kehendak-Nya. Kareni itu tinggalkan segala keinginan dan ingatan yang tidak berkenan kepada Allah. Hanya Tuhan saja yang pantas diingat-ingat. Hanya Tuhan saja yang pantas dicintai demi diri-Nya sendiri. Di surga tugas km ialah hidup di hadirat Allah serta memuji dan memuliakan Allah siang malam. Dengan hidup di hadirat Allah di dunia ini, kita sudah mengantisipasi kehidupan Surgawi kita kelak.

26. Hidup di hadirat Allah adalah jalan menuju persatuan dengan Allah, tetapi sekaligus sudah merupakan realisasi awal dan' persatuan itu. Semakin intensif kita hidup di hadirat Allah, semakin dalam persatuan kita dengan Allah. Beberapa saudara dan saudari kita menjadi besar di hadapan Allah, karena mereka dengan sungguh-sungguh hidup di hadirat Allah ini, seperti umpamanya Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus, Elisabeth dari Trinitas dan Laurentius dari Kebangkitan.

27. Banyak kesempatan sepanjang hari di mana kita dapat hidup dalam hadirat Allah: waktu mengerjakan pekerjaan han'an: memasak, menjahit, bersih-bersih rumah, atau pekerjaan tangan lainnya yang tidak menuntut perhatian penuh. Waktu dalam kendaraan, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Sambil mengerjakan semua itu, kita dapat ingat akan Allah sambil mengulangi-ulangi nama Yesus, misalnya. Hendaklah engkau memperhatikan Allah dan Allah akan memperhatikan segala kebutuhanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anad Sopan,Kami pun Segan . . . !