32. Hidup di hadirat Allah ini memerlukan suasana khusus, yang membantu
kita untuk memusatkan perhatian dan pikiran kepada Allah yang hadir
dalam lubuk hati kita. Suasana khusus itu diciptakan oleh adanya
kesunyian (solitude), kiheningan (silence) yang harus kita ciptakan.
Tuhan Yesus sendiri memberi teladan. Pagi-pagi Ia pergi ke tempat sunyi
untuk berdoa (Mrk. 1:35). Sisihkan waktu yang khusus bagi Tuhan, kalau
memang Tuhan itu berharga bagimu. Tanpa menyisihkan waktu yang khusus
bag Tuhan, tak mungkin bisa terjalin relasi yang mesra dengan Allah.
33. Bila berdoa masuklah ke dalam kamarmu, sesuai petunjuk Tuhan Yesus
sendiri (Mat. 6z6). Matikan semua televisi, radio, tape, internet, dan
HPmu. Sedapat mungkin ambillah waktu yang sama setiap hari, entah pagi
hari, entah sore atau malam hari sesuai sikonmu sendiri, supaya tidak
lupa. Jadikan kebiasaan supaya sedapat mungkin berdoa pada waktu dan jam
yang sama setiap hari.
34. Bila mungkin, buatlah suatu kamar doa untukmu dan keluargamu. Bila
tidak memungkinkan, buatlah suatu tempat doa di sudut kamarmu. Hal itu
akan membantu engkau berdoa.
35. Dalam kesendirian itulah Tuhan menantikan engkau untuk berbicara
kepadamu dan untuk mengajarkan kepadamu "ilmu para kudus", suatu
pengenalan iman, yang hanya dapat diberikan Tuhan kepadamu. Di situlah,
setelah melepaskan segala sesuatu, hendaknya engkau tinggal berduaan
dengan Tuhan dan berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati. Bila engkau
setia, Iapun tidak akan berlambat menyatakan diri kepadamu. Sebab
sesungguhnya, jika engkau mencari Dia, sebabnya ialah karena Ia telah
lebih dahulu mencari engkau. “Barang siapa memegang perintah-Ku dan
melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku,
ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan
menyatakan diri-Ku kepada-Nya.” (Yoh. 14:21) Kecuali itu Yesus juga
berjanji: “Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menuruti perintah-Ku
dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan kami akan datang kepadanya dan akan
diam bersama-sama dengan dia.” (Yoh. 14:23)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anad Sopan,Kami pun Segan . . . !